[FF] After A Long Time

Title : After A Long Time

Author : Joongie

Main Cast : Song Joong Ki, Moon Chae Won

Genre : Romance

Rate : T

Disclaimer : This is a work of fiction. This is a fictional story about fictional representations of real people. No profit was made from this work. All cast belongs to God, their parents, and their agency. But this storyline is mine. No plagiarismcreate your own story and publish it–and don’t be silent reader, please.

Length : Oneshoot

A/N :

Welcome back, Song Joong Ki!” Moo.

 After A Long Time copy

“Song Joong Ki! Song–Joong–Ki! Song Joong Ki!”

Sorakan Ki Aile–penggemar Song Joong Ki–yang begitu bersemangat menyerukan nama idolanya itu sudah terdengar sedari pagi. Hal itu memancing kegaduhan tersendiri di depan camp militer dan membuat para petugas di gerbang depan hanya bisa menggeleng takjub, ketika melihat antusiasme para penggemar.

Aigoo … dalam beberapa jam tempat ini sudah berubah jadi lautan manusia,” decak petugas Kim yang memantau keramaian itu dengan teropong.

Para penggemar–yang didominasi kalangan gadis remaja–itu tampak saling berdesakan dan berebut tempat paling depan agar bisa melihat sang idola lebih dekat.

“Itu artinya dia idola yang dicintai seluruh negeri,” tukas petugas Nam, lalu menggigit sisa burger di tangannya dan melirik burger milik temannya yang belum terjamah. Astaga, petugas berbadan gempal yang satu ini sepertinya tidak pernah bisa berhenti mengunyah.

Aktor tampan berusia dua puluh sembilan tahun–yang dalam perhitungan Korea tiga puluh tahun–itu resmi mengabdikan diri pada negara, 27 Agustus 2013 yang lalu di Batalion 102 di Chuncheon, Gangwondo. Sebelum terjun ke lapangan untuk menjadi tentara selama 21 bulan, ia dilatih dulu selama lima pekan penuh untuk disiapkan fisik maupun mentalnya.

Dan pada tanggal 5 Oktober 2013, seorang petinggi batalion mengkonfirmasi perekrutan Song Joong Ki pada Divisi 22 pencarian batalion. Song Joong Ki menerima banyak pujian dari Divisi yang merekrutnya. Ia beradaptasi dan berbaur dengan sangat baik dengan rekan-rekan militernya. Ia punya kepribadian yang tulus dan mudah bergaul, namun tak mengeluh walau menjalani masa pelatihan yang cukup sulit. Beberapa foto pun dirilis menunjukkan pria pemilik pipi gempal itu tersenyum cerah dan tampak gagah dengan seragam militer.

Hari ini, Selasa, 26 Mei 2015 … Joong Ki akan kembali dari wajib militer untuk merubah tangis perpisahan para penggemar kala itu menjadi tangis bahagia saat menyambutnya. Di sana juga tampak hadir si aktor jerapah, Lee Kwang Soo dan beberapa member “Running Man” yang menyempatkan diri untuk menyambut sahabat mereka. Reporter dari berbagai media pun terlihat sibuk mencari posisi terbaik untuk mendapatkan gambar Joong Ki.

Welcome back, Joong Ki Oppa!”

Pintu gerbang markas militer perlahan terbuka, seorang pria yang mengenakan topi tentara dan dinantikan kemunculannya itupun keluar. Ratusan penggemar yang membawa spanduk-spanduk besar, balon, dan papan karton yang bertuliskan nama Song Joong Ki, serentak menjerit histeris.

Oppa, di sini! Lihat ke arahku, Oppa!”

“KYAA! Oppa!”

Joong Ki melangkah pelan dan tersenyum lebar sambil melambaikan tangan. Pria itu mengenakan pakaian militer dan menyandang tas ransel. Perasaan haru di hatinya seketika memuncak melihat ratusan penggemar yang setia menunggunya keluar dari markas militer. Ia bagaikan burung dalam sangkar yang kembali dibebaskan ke alam setelah sekian lama terkurung.

––000––

“Kau tahu? Ini akan jadi terakhir kalinya aku menggunakan telepon umum di camp untuk menghubungimu,” kekeh Joong Ki dengan wajah yang berseri-seri.

“Ah, baiklah sepertinya aku bisa mengerti perasaan bahagiamu itu, karena bisa berkumpul kembali dengan keluarga dan teman-temanmu,” sahut suara di ujung telepon yang terdengar ikut menimpali dengan tawa kecil.

“Tentu saja aku bahagia,” tegas Joong Ki. “Lalu … bagaimana denganmu? Apa kau tidak merindukanku selamadua puluh satu bulanini, Chae Won?”

Chae Won menarik napas dan berdecak, “Apa hobimu menanyakan pertanyaan yang retoris? Tanpa perlu kujawab pun kau sudah tahu. Lagi pula sepertinya akulah yang dilupakan. Pergi ke pernikahan saudara Kwang Soo, diam-diam keluar membeli chocopie, lalu mengunggah foto bersama seorang wanita. Dan aku? Ah sudahlah.”

“Hei, sepertinya aku bisa mendengar nada-nada kecemburuan di sini,” ledek Joong Ki dengan sebelah alis terangkat. Ia menunduk sesaat dan tersenyum geli. “Apa kau cemburu?”

“Aku tidak akan menjawabnya, itu pertanyaan yang tidak perlu jawaban,” dengus Chae Won, namun lawan bicaranya itu tak menjawab malah lanjut menertawainya. “Ya! Aku akan memutusnya kalau kau terus tertawa! Aku serius.”

“Baik, baiklah aku akan berhenti tertawa sekarang,” balas Joong Ki mengalah. “Tapi asal kau tahu saja, kaulah satu-satunya wanita yang aku hubungi selain Ibu dan adikku. Itu karena aku sangat, sangat, sangat, sangat merindukan kekasihku.”

Joong Ki bisa mendengar Chae Won yang menahan napas ketika ucapannya berakhir. Wanita itu pasti sedang menyentuh sebelah pipinya, atau mengibas-ngibaskan tangan ke wajahnya karena tersipu. Ya, kebiasaan-kebiasaan kecil yang sering kali diamatinya tanpa sepengetahuan Chae Won.

Chae Won berdeham dan berusaha menjaga intonasi suaranya. “Makanan apa yang mereka berikan padamu. hm? Kenapa tiba-tiba mulutmu berubah manis? Apa mereka memasukkan terlalu banyak gula di minumanmu?” cecarnya.

“Bukan gula yang menjadi penyebabnya, tapi ini salahmu kenapa terus bertambah cantik setiap kali aku melihatmu.” Sebelum Chae Won sempat membuka mulut untuk bersuara, Joong Ki seolah tahu isi benak wanita itu dan buru-buru menambahkan, “Biarkan aku merayumu kali ini saja. Aku sedang mempraktekkan jurus yang diajari oleh seorang Hyung di sini.”

“Oh astaga, Joong Ki! Lalu, apa yang kauharapkan setelah berhasil merayuku? Kau pasti punya maksud lain, kan?” terka Chae Won membaca siasat pria yang dicintainya itu.

Sebenarnya tidak ada hal besar yang diinginkan Joong Ki, yang ia inginkan hanyalah ….

“Apa kau akan datang menjemputku besok?”

Chae Won ragu sejenak, lalu menjawab, “Entahlah. Aku masih belum bisa berkata pasti. Sebenarnya aku ingin sekali datang, tapi ….”

“Terlalu banyak wartawan yang akan meliput dan itu akan membuat skandal,” sambung Joong Ki, kemudian menarik napas dalam-dalam. Gurat penuh kecewa pun langsung muncul di wajahnya. “Tidak masalah, kalau kau memang tidak bisa datang.”

“Kau pun tahu itu,” desah Chae Won. Ia terdiam sesaat, lalu berkata pelan, “Baru-baru ini agensi Lee Min Ho dan Bae Suzy mengkonfirmasi hubungan mereka pada publik. Ya, tak lama setelah Dispatch merilis foto mereka berdua yang ketahuan sedang berkencan.”

“Apa kau sudah tahu, Joong Ki-ssi?”

“Tentu saja aku tahu. Meskipun aku ini sedang menjalani wajib militer, bukan berarti aku terdampar di negeri entah-berantah. Aku masih ada di Korea Selatan dan tetap mengikuti perkembangan berita terkini,” balas Joong Ki dengan nada kesal.

Chae Won tertawa, lalu terdengar suara seperti jari yang diketukkan di layar ponsel. “Lalu bagaimana dengan kita? Kapan kita akan mengumumkannya ke publik dan berkencan secara terbuka?”

Seperti Seo Eun Gi dan Kang Ma Roo ….

––000––

Para penggemar yang datang membentangkan spanduk bertuliskan ucapan selamat datang. Reporter dari Korea, China, Jepang, serta Hong Kong juga menunggu Song Joong Ki di luar barak. Bintang Nice Guy tersebut sangat terharu dan tak kuasa menahan air mata melihat antusiasme semua orang yang rela menantinya berjam-jam.

Joong Ki disambut oleh sorakan dari para penggemar yang tak henti menyerukan namanya dan pelukan dari sahabat beserta orang-orang terdekatnya yang ikut menantinya. Seperti Kwang Soo yang langsung membelit leher Joong Ki dengan lengannya dan berusaha menarik topi yang dikenakan sahabatnya itu.

“Aku prajurit Song Joong Ki. Aku masuk di batalion 102 pada 2013. Aku bersyukur dan terharu dapat menyapa kalian setelah keluar wamil hari ini. Terima kasih sudah datang ke sini jauh-jauh. Terima kasih atas kepedulian kalian semua,” sapa Joong Ki sambil menghapus sisa air matanya.

“Dua puluh satu bulan yang lalu, aku berjanji pada semua orang. Ketika kembali, aku akan menjadi lebih kuat dan sepertinya aku memenuhi janji itu. Aku percaya aku akan kuat hingga aku bisa menyapa semua orang dengan bangga,” lanjutnya, kali ini dengan suara yang terdengar lebih tegas dan diiringi senyuman yang lebar.

Dan saat itu pula, secara tak sengaja Joong Ki melihat sebuah mobil van berwarna hitam terparkir tak jauh dari tempatnya berdiri sekarang. Jika dugaannya benar, mobil itu pasti milik …. Senyumnya makin mengembang begitu melihat seorang wanita berkacamata hitam sesekali mengintip dari dalamnya.

Dia datang ….

“Hei, Bro? Kenapa diam saja?” tanya Kwang Soo sambil menyikut lengan Joong Ki. Ia lalu menambahkan, “Apa kau mau melihat mulut mereka berbusa karena mengulang pertanyaan yang sama?”

Oh? Joong Ki yang merasa lengannya disenggol, langsung menoleh pada pria jangkung di sebelahnya itu dan meringis. Kacau, melihat Chae Won beberapa detik saja sudah membuatnya lupa akan semua. Apa mungkin wanita itu diam-diam punya kekuatan sihir?

“Joong Ki-ssi, bagaimana dengan proyek drama terbarumu? Kapan kau akan memulai syuting? Dan bagaimana perasaanmu saat tahu dipasangkan dengan, Song Hye Kyo?” tanya seorang reporter botak dan berkacamata itu penuh semangat.

Waw, ini sudah waktunya ia membuka mulut dan menjawab hujan pertanyaan. Joong Ki nyaris tidak bisa mendengar kata-kata lain, karena semua orang berteriak bersamaan. Belum lagi ditambah gemuruh suara para penggemarnya yang menyemut.

Joong Ki menarik napas dalam-dalam sejenak. “Aku pikir sangat menyenangkan bisa bekerjasama dengan aktris hebat seperti, Song Hye Kyo. Rasanya aku sudah tidak sabar untuk bertemu dan memulai syuting bersamanya. Tapi, seperti yang sudah aku katakan sebelumnya, aku akan mengambil waktu seminggu untuk beristirahat,” jelasnya panjang lebar.

“Karena ini proyek yang besar, aku akan bekerja keras dan melakukan yang terbaik untuk semua orang. Aku mohon dukungan dari kalian semua,” tambahnya sembari membungkukkan badan.

Kilatan dari lampu blitz kamera para wartawan pun silih berganti menyerbu wajah Joong Ki yang masih memamerkan senyum tak berkesudahan miliknya itu. “Untuk semua orang yang menyempatkan datang hari ini. AKU MENCINTAI KALIAN!”

––000––

Chae Won menyandarkan tubuhnya ke sebuah pohon besar sambil melipat kedua tangan di depan dada. Tempat itu terbilang sepi, karena letaknya yang jauh dari jalan raya dan langsung menghadap ke sebuah danau yang asri. Meski angin bertiup mendamaikan, tetap saja itu tak berhasil meredakan gerutuan dalam hati wanita itu.

“Aku sudah tahu akan begini jadinya,” sesalnya sambil menggigit bibir.

Chae Won tertunduk lesu menatap kakinya yang memijak rumput yang basah karena hujan semalam. Semuanya percuma saja, padahal ia sudah berdandan sejak pagi dan menyiapkan kata-kata seandainya para wartawan memergoki kehadirannya. Tapi jumlah penggemar yang hadir di luar perkiraan. Bahkan untuk menyusup di antara mereka saja bisa dibilang mustahil, karena ia pasti akan terdorong ke sana dan kemari.

“Sudah kuduga kau ada di sini. Lama tak berjumpa, Seo Eun Gi-ssi.”

Suara itu menyentak gendang telinga Chae Won. Ia mengangkat wajah dan menoleh dengan cepat. Rahangnya nyaris tak mau mengatup ketika mendapati Joong Ki berdiri di sampingnya. Apa ini hanyalah sebuah ilusi? Chae Won mengerjap-ngerjapkan mata berulang kali.

“Kenapa diam saja? Tidak mau mengatakan sesuatu?” tanya Joong Ki yang berjalan selangkah lebih dekat dan menatap ke dalam mata Chae Won. Wanita itu bahkan tak bergerak sedikit pun persis seperti batu.

“Ta-tapi kau kan harusnya … ada di–”

Dan sebelum Chae Won sempat menyelesaikan kalimatnya, Joong Ki telah lebih dulu menarik tubuh ramping wanita itu dalam pelukannya. “Kau ini bodoh atau apa? Harusnya kau melakukan ini sejak tadi. Dan … harusnya kaulah yang berlari memelukku, bukannya aku yang menghampirimu.”

“Joong Ki-ssi, apa yang kaulakukan? Bagaimana kalau ada yang lihat?” Chae Won panik dan menmukul-mukul pelan punggung Joong Ki, seolah enggan. Dasar, padahal hatinya sendiri terasa membuncah dan ia tidak bisa menahan senyumnya.

Joong Ki mendelikkan matanya sinis, meski ia tahu Chae Won tidak bisa melihatnya. “Sst, bukan itu yang ingin kudengar darimu. Biar saja semua orang melihatnya. Memangnya kenapa? Lagi pula mereka melihat karena mereka memiliki mata,” ketusnya di pelipis Che Won.

“Baik, baik aku tidak mau membuat Tuan Song ini marah.”

Chae Won mengembuskan napas, lalu menyandarkan dagunya di bahu Joong Ki dan memejamkan mata. Ia bisa mendengar debaran jantung mereka yang menciptakan irama tersendiri. Dengan sedikit berjinjit Chae Won berbisik, “Aku rindu padamu. Aku sangat merindukanmu, Joong Ki-ssi.”

“Aku bahkan lebih merindukanmu,” aku Joong Ki sembari mengeratkan pelukannya. “Maaf karena membuatmu menunggu dan merasa terabaikan, kuharap kau bisa mengerti. Karena jujur saja, Ki Aile-lah yang membuatku bisa seperti ini dan mereka sangat berarti bagiku.”

“Tanpa kau minta pun aku sudah bisa mengerti itu. Justru aku bangga padamu, karena kau memperlakukan penggemarmu dengan baik dan itu membuatku semakin menyukaimu,” sahut Chae Won sambil mengayunkan tubuhnya yang masih berada dalam dekapan Joong Ki.

“Sungguh?” Joong Ki membelai rambut Chae Won dan mengecupnya sekilas. “Aku suka wangi sampomu. Baunya segar dan manis, sepertimu.”

Chae Won tersipu dan wajahnya pun memanas. Ia yakin wajahnya terlihat merah seperti tomat matang. Oh astaga, kehadiran pria ini secara ajaib membuat suhu di sekitar danau ini meningkat dan cairan di otak Chae Won nyaris mendidih.

“Apa kau akan terus memelukku seperti ini?”

“Kenapa?”

“Aku gerah,” jawab Chae Won sambil melonggarkan pelukannya dan mendorong tubuh Joong Ki menjauh. Ia mengipaskan-ngipaskan tangannya dan berusaha melarikan wajahnya dari pandangan Joong Ki. Hohoho, wanita itu sepertinya salah tingkah. Kenapa aku jadi gugup begini? pikirnya dalam hati.

Mata Joong Ki menyipit sebab ide usil baru saja terlintas di pikirannya. Ia tersenyum jahil dan mendekatkan wajahnya ke wajah Chae Won, membuat wanita bermarga “Moon” itu semakin salah tingkah di hadapannya.

“Chae Won-ssi ….”

Astaga, astaga, oh astaga! Tinggal satu senti lagi bibir Joong Ki dan bibir Chae Won bisa saling bertemu. Apa mungkin pria itu akan melakukannya? Di tempat ini? Chae Won meneguk ludah dan membuka mata lebar-lebar. “A-apa?”

“Kau bilang kau gerah, kan? Kalau begitu biar aku bantu.” Lagi-lagi Joong Ki tersenyum jahil dan dengan gerakan yang cepat, pria itu menggendong tubuh Chae Won di depan dada ala bride style. Dan sebelum wanita itu berhasil memberontak karena panik, Joong Ki telah lebih dulu menceburkan tubuhnya ke danau.

“Hei tukang tidur! Setelah tidur begitu lama, sekarang saatnya untuk bangun. Cepat bersiap dan kita bantai mereka semua,” kata Joong Ki sambil berjongkok di tepi danau.

Kening Chae Won berkerut dan untuk beberapa saat ia terbengong tak percaya. Ia tak sempat marah, malah mengangkat alis karena semua ini terasa bagai déjà vu. “Bukankah itu dialog yang ada di skenario Nice Guy saat kita syuting di Aomori?”

“Ding dong!” sahut Joong Ki dengan senyum tanpa dosa. “Karena saat itu semua hanya akting dan aku tidak benar-benar melempar tubuhmu ke air, rasanya ada yang kurang. Jadi anggap saja ini reka ulang dari adegan waktu itu.”

Chae Won mendesah keras, lalu menghempaskan tangannya di air dan menjerit kesal, “Argh, Song Joong Ki!”

“Kenapa? Apa kita perlu mengulang adegan itu juga?” ledek Joong Ki sambil mengetukkan telunjuk di dahinya. “Naiklah, biar kuberi kau kecupan.”

Wanita itu bergeming dan memandang Joong Ki dengan wajah dongkol. Ia mengusap pelipisnya dan jujur saja ia masih kesal setengah mati atas ulah Joong Ki yang membuat tubuhnya basah kuyup. Chae Won berjalan keluar dari danau sambil meremas ujung gaunya yang basah, lalu mencopot sepatunya yang terisi penuh dengan air.

“Ini gratis. Sungguh,” tambah Joong Ki yang merentangkan tangannya lebar guna mencegat langkah Chae Won.

Chae Won menahan napas dan menebas lengan Joong Ki dengan memukulkan sepatunya. “Minggir!” ketusnya tanpa mau melihat wajah Joong Ki.

“Apa dia sedang kedatangan tamu bulanan? Kenapa gampang sekali marah?” gumam Joong Ki lebih kepada dirinya sendiri. Ia tak melakukan apa pun, hanya diam di tempat dan tak berusaha meminta maaf pada Chae Won.

Tanpa disadari oleh pria itu, sedetik kemudian Chae Won yang cemberut tiba-tiba menyeringai bak evil dan mengendap-endap ke belakang tubuh Joong Ki. Ia menjatuhkan sepatunya dan langsung mendorong tubuh Joong Ki ke danau, hingga pria itu berteriak karena tergagau.

“Mungkin dulu Seo Eun Gi lupa untuk marah karena terpesona pada senyuman Kang Ma Roo. Tapi aku–Moon Chae Won tidak akan tinggal diam saat Song Joong Ki dengan teganya mengerjaiku seperti ini!” teriak Chae Won, lalu tertawa puas dan menggoyangkan bokongnya.

Joong Ki menyemburkan air dari mulutnya dan menggerutu, “Dasar kau ini! Kupikir kau benar-benar marah. Tapi harus aku akui kalau Seo Eun Gi dan Moon Chae Won benar-benar orang yang berbeda.”

“Aku tidak peduli,” cibir Chae Won.

“Eish, Seo Eun Gi pasti tidak sampai hati membalasku seperti ini,” sindir Joong Ki sambil menunjuk penampilannya yang persis seperti kucing yang tercemplung ke dalam got.

“Jangan kabur, Chae Won-ssi!”

“KYAAA!”

Dan rupanya aksi basah-basahan itu tak berhenti sampai di situ saja, karena begitu Joong Ki keluar dari danau ia segera menghambur menangkap Chae Won, lalu menyeret wanita itu untuk masuk ke air bersamanya. Lagi dan lagi, mungkin mereka akan berhenti setelah air danau terserap habis oleh pakaian mereka.

“Sudah hentikan, aku sudah banyak menelan air danau karenamu,” pinta Chae Won sambil menyapu air di wajahnya dengan telapak tangan. “Bagaimana caranya kita pulang dengan tubuh basah kuyup seperti ini?”

Joong Ki mengulurkan tangannya dan menyibak rambut basah Chae Won. Ia menatap wanita pemilik hatinya itu dengan lembut dan berkata, “Aku ingin kau pergi denganku ke suatu tempat.”

––000––

“Joong Ki-ssi, kau serius membawaku ke sini?” tanya Chae Won dengan nada suara yang terdengar khawatir.

Ia dan Joong Ki baru saja tiba di kediaman orangtua Joong Ki dan sejak beberapa menit yang lalu mereka hanya berdiam diri di depan pintu. Uh, kacau bila calon mertuanya itu menilainya sebagai gadis yang urakan dengan penampilan seperti ini.

“Memangnya kenapa?” tanya Joong Ki cuek, kemudian memencet bel di samping pintu.

Chae Won merentangkan tangan. “Lihatlah penampilanku. Apa kau pikir pantas bila aku menemui mereka dengan penampilan seperti gelandangan begini?” Apa yang dikatakan Chae Won benar, karena gaunnya tampak kusut dan lembab, sementara rambutnya sedikit berpasir.

“Siapa yang peduli tentang itu.” Joong Ki menunjuk dirinya. “Lihat, kau dan aku tidak ada bedanya. Bajuku basah dan celanaku dipenuhi pasir.”

Di tengah perdebatan itu, pintu terbuka dan seorang gadis muda melongok dari dalam rumah. “OPPA!” jeritnya begitu melihat siapa yang ada di depan pintu. “Ibu, Ayah, Oppa ada di sini!”

“Hei Song Seul Ki, kau tidak harus berteriak sekencang itu,” timpa Joong Ki yang langsung menarik adik bungsunya itu ke dalam pelukannya. “Apa kau merindukanku, hm?”

Seul Ki mengangguk manja sambil mengeratkan pelukannya. “Sangat! Aku sangat merindukanmu, Oppa. Rumah ini terasa makin sepi sejak kau menjalani wajib militer.”

“Ah, benarkah? Kasihan sekali adikku ini, kau pasti kesepian karena tidak ada yang menjahilimu selama ini,” gurau Joong Ki yang mencubit gemas pipi gempal adik perempuannya itu.

Halo! Ada yang terlupakan di sini. Apa Chae Won hanya dianggap seperti angka satu dalam perkalian? Yang ada tapi tak dianggap–uh, perih. Dan awkward­-nya Seul Ki baru menyadari keberadaan Chae Won setelah ia berdeham.

Omona, kau Moon Chae Won, kan?” Seul Ki menodongkan jari di wajah Chae Won, sementara sebelah tangannya yang lain terlihat membekap mulutnya.

Chae Won meringis dan melambaikan tangan singkat. “Halo, aku datang bersama kakakmu. Salam kenal, Seul Ki-ssi,” sapanya ramah dengan seulas senyum.

Kepala Seul Ki berputar cepat ke arah Joong Ki. Ada apa ini? tanyanya dalam hati. Seul Ki memandang kakaknya dengan tatapan yang butuh penjelasan dan yang ditatap pun hanya mengangkat bahu. Ah, terserahlah.

Eonnie, kau tahu? Aku ini penggemarmu,” ujar Seul Ki sambil menekankan telapak tangan di dadanya, kemudian menjabat tangan Chae Won kuat-kuat.

Seul Ki melirik Joong Ki sekilas, lalu berpaling kembali pada Chae Won. “Kau terlihat serasi bersama Oppa. Sungguh, aku tidak bohong.”

“Seul Ki-ya di mana kakakmu Joong–” Kalimat nyonya Song seketika terputus saat ia melihat seorang wanita yang berdiri berdampingan dengan putranya. Nyonya Song menyenggol lengan Seul Ki dan mendeliknya. “Kenapa tidak bilang kalau ada tamu?”

Joong Ki mengambil alih keadaan dengan memperkenalkan mereka. “Ibu, ini Moon Chae Won. Chae Won, ini ibuku.”

Chae Won cepat-cepat membungkukkan badan. “Halo. Apa kabar, Bibi? Senang sekali bisa bertemu denganmu,” sapanya kikuk, meski begitu ia tetap mencoba untuk terlihat ramah dan akrab.

Belum sempat ibunya membalas salam Chae Won, Joong Ki telah lebih dulu merentangkan lengannya dan menangkap tubuh ibunya dengan riang. “Ibu, aku benar-benar merindukanmu dan masakanmu.”

“Sayang, kenapa lama sekali di luar?” panggil ayah Joong Ki yang tiba-tiba saja muncul dari balik pintu. Pria tua itu terperanjat dan tak berkedip sama sekali melihat pemandangan yang menurutnya membingungkan.

Akan tetapi dalam beberapa detik kemudian ….

“Tidak salah lagi, Chae Won-ssi!” serunya lantang. Di luar dugaan, ayah Joong Ki ternyata langsung mengenali lawan main putranya dalam drama Nice Guy itu. “Oh? Kenapa pakaian kalian basah?”

––000––

Pada akhirnya, orang yang menyelamatkan Chae Won dari kecanggunan di depan pintu tadi adalah ayahanda Joong Ki. Tuan Song langsung mengajaknya masuk dan meminta Seul Ki untuk menyiapkan pakaian ganti selagi Chae Won membersihkan tubuh di kamar mandi. Untung saja ada seorang anak perempuan di rumah ini.

“Baiklah, kau hanya perlu tersenyum Chae Won,” ucap Chae Won pada dirinya.

Huh, jantungnya sudah dag dig dug sejak tadi memikirkan seperti apa kesan awal yang harusnya ia berikan pada orangtua Joong Ki. Astaga, kenapa ini jadi lebih menakutkan seolah ia sedang menanti vonis mati?

Ketika Chae Won keluar dari kamar Seul Ki, ia langsung disambut oleh senyum Joong Ki yang menantinya di depan pintu. Pria itu menggenggam tangannya dan membawanya turun ke ruang makan, di mana ibu Joong Ki dan Seul Ki terlihat sibuk mempersiapkan makan malam untuk mereka.

“Bibi, sini biar kubantu,” tawar Chae Won yang sigap mengambil alih kain dari tangan ibu Joong Ki dan menggantikannya mengeringkan piring.

“Ah, tidak perlu repot, Chae Won-ssi. Kau adalah tamu di rumah ini, jadi duduk saja biar kami yang menjamumu. Lagi pula kuku-kukumu bisa rusak kalau melakukan pekerjaan seperti ini,” tolak ibu Joong Ki lembut.

“Tapi, Bi ….”

“Sudah ikuti saja perintah ibuku,” celetuk Joong Ki yang merangkul bahu Chae Won dan mengajaknya meninggalkan ruangan itu.

Chae Won menggeleng tegas dan melepaskan rangkulan Joong Ki. “Justru itu Bibi, biarkan aku membantumu, karena aku merasa tidak enak. Aku tidak bisa hanya berpangku tangan dan diperlakukan bak Tuan Putri di rumah ini. ”

“Jangan khawatir, aku juga terampil dalam hal-hal seperti ini,” sambungnya percaya diri.

“Baiklah kalau begitu. Mari kita bereskan semua ini, Chae Won-ssi!” seru ibu Joong Ki yang tak pernah kehabisan senyuman hangat untuk Chae Won. “Joong Ki-ya, lebih baik kau temani ayahmu di ruang keluarga. Karena dapur dan ruang makan adalah wilayah kekuasaan para wanita.”

“Baiklah, aku mengerti,” dengus Joong Ki yang langsung berputar arah ke ruang keluarga. Namun tepat saat itu, ia justru berpapasan dengan Seul Ki yang berjalan dari arah dapur.

Seul Ki melirik ke kanan dan ke kiri, lalu menatap Joong Ki lurus-lurus. “Oppa, tidak biasanya kau seperti ini. Ada apa sebenarnya? Apa kami akan mendengar kabar baik?”

Joong Ki tertawa kecil dan menyipitkan mata, kemudian mengapit leher Seul Ki di lengannya. “Apa kau begitu penasaran, anak kecil?”

“Aduh, aduh, Oppa lepaskan! Kau bisa membuat tulang leherku bengkok!” pekik Seul Ki sambil menepuk-nepuk lengan Joong Ki yang membelit lehernya.

Melihat hal itu Chae Won tertawa. Keluarga Joong Ki ternyata ramah dan tak menganggapnya seperti orang lain. Kesimpulannya, keluarga ini pastilah menyenangkan.

“Joong Ki-ya, lepaskan adikmu itu dan pergilah menemui ayahmu,” perintah ibu Joong Ki yang menggeleng-geleng melihat kelakuan anak-anaknya yang masih saja terlihat seperti bocah.

“Kalau dilihat-lihat ternyata kau lebih cantik aslinya daripada di televisi,” puji ibu Joong Ki setelah mengamati penampilan Chae Won dari ujung kaki hingga ujung kepala.

Chae Won tersenyum sungkan dan tertunduk malu. “Ah, Bibi bisa saja. Bibi juga masih terlihat cantik dan awet muda. Itu membuatku iri, sungguh. Maukah Bibi berbagi rahasianya padaku?”

Dan makan malam yang hangat itu pun terhidang tepat waktu berkat bantuan Chae Won. Semua makanan yang tersaji di meja makan terlihat lezat dan membuat mulut jadi berair. Yah, walaupun makan malam kali ini harus minus seorang anggota keluarga lainnya, karena kakak tertua Joong Ki berhalangan hadir.

Ini pertama kalinya Chae Won bertemu dengan keluarga Joong Ki dan makan malam bersama mereka. Ia sangat menikmatinya. Ia langsung bisa akrab, meski baru beberapa jam yang lalu bertemu. Di sela-sela makan malam itu, mereka membahas banyak hal dari hal ringan hingga masalah kehidupan akhir-akhir ini dan tak lupa tentang pengalaman Joong Ki selama menjalani wajib militer.

“Joong Ki-ya, tumben sekali kau membawa temanmu–maksudku teman wanitamu–berkunjung ke rumah ini, karena yang sering kali datang adalah Kwang Soo. Apa kau memiliki kabar baik?” tanya ayah Joong di sela suapnya dan ia pun melirik Chae Won, hingga suapan wanita itu jadi menggantung.

Joong Ki meletakkan sumpitnya, lalu bertukar pandang dengan Chae Won dan menggenggam tangannya. Kali ini ia menatap ayah dan ibunya bergantian. “Kami sudah berpacaran sejak syuting drama Nice Guy berakhir. Ayah, Ibu, aku mencintainya dan itu sebabnya aku membawanya ke rumah di hari yang spesial seperti ini.”

“Ayah, Ibu dan kau Seul Ki. Aku harap kalian bisa merestui kami, karena aku betul-betul serius dengan hubungan ini.” Joong Ki menundukkan kepala sekilas dan menatap semua anggota keluarganya penuh harap.

“Mohon restui kami,” timpa Chae Won yang ikut menundukkan kepala. Ini tak adil bila hanya Joong Ki sendirian yang melakukannya, kan?

“Wah selamat! Pengakuan cinta yang romantis sekali di depan orangtua. Aku salut padamu, Oppa.” Seul Ki bertepuk tangan dan memandang kakaknya dengan mata berkaca-kaca. “Tunggu, itu berarti hubungan kalian sudah hampir menginjak tahun ketiga. Daebak!”

Ibu Joong Ki yang semula duduk berhadapan dengan Chae Won, langsung mengitari meja dan berpindah tempat agar lebih dekat dengan calon menantunya itu. “Kalian tidak bohong, kan? Benarkah Seo Eun–tidak, maksudku Chae Won-ssi akan menjadi menantuku?”

“Benar kan, Sayang?” Ibu Joong Ki melirik suaminya yang langsung mengangguk membenarkan. “Sejak awal aku sudah merasa kalian berdua sangat serasi dan diam-diam aku mendoakan agar kalian berjodoh. Oh terimakasih Tuhan, Kau telah mengabulkan doaku.”

“Chae Won-ssi–ah tidak, mulai sekarang aku akan memanggilmu, Chae Won-ah. Mulai saat ini kau boleh memanggilku ‘Ayah’ dan memanggil istriku, ‘Ibu’. Jujur saja kami merasa sangat senang dan bersyukur mengetahui kalau kau adalah kekasih Joong Ki,” tutur ayah Joong Ki yang tersenyum hangat pada Chae Won.

Chae Won hanya mengangguk, ia terlalu malu untuk menjawabnya. Sementara Joong Ki sibuk meladeni tingkah ibunya yang begitu bahagia. Ia akan selalu mengingat hari ini, hari di mana ia diperkenalkan dengan keluarga pria yang dicintainya dan mendapat sambutan yang hangat. Ini membuatnya benar-benar bersyukur menjadi kekasih seorang Joong Ki.

––000––

“Kau tidak keberatan menginap di rumahku malam ini, kan?” tanya Joong Ki pada Chae Won yang menyandarkan kepala di dadanya. Selepas makan malam keluarga selesai, pasangan itu sengaja mencuri waktu untuk berduaan di balkon, sebab langit malam itu terlalu indah untuk diabaikan.

“Tentu saja tidak,” jawab Chae Won tanpa menengok pada Joong Ki. “Joong Ki-ssi, bagaimana rencanamu setelah ini? Bukankah kau akan segera memulai syuting?”

Joong Ki tersenyum samar dan mengusap lengan Chae Won. “Seminggu ini aku hanya ingin beristirahat dan menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekatku seperti yang aku bilang sebelumnya. Kenapa?”

“Tidak apa-apa. Berarti sebentar lagi kau pasti akan sibuk bekerja dengan Hye Kyo eonnie ….” Chae Won sebenarnya bisa mendengar kerasahan dalam suaranya.

“Lagi-lagi, aku mendengar nada-nada kecemburan di sini,” goda Joong Ki yang menatap Chae Won dengan tatapan mengejek. “Kau cemburu, kan?”

“Menurutmu?” balas Chae Won kesal. Ia bahkan membuang muka begitu mendengar tawa renyah Joong Ki. Menyebalkan! Kenapa pria itu sama sekali tidak peka dengan perasaannya?

Joong Ki menegakkan dagu Chae Won dan menatapnya lekat. “Cem–bu–ru.”

“Ya, ya, ya terserahlah.” Chae Won tak tahan lagi, lebih baik ia beranjak sebelum menjadi bulan-bulanan Joong Ki. Sial, harusnya ia tak pernah membahas masalah ini. Membayangkan Joong Ki akan beradegan mesra dengan wanita lain saja sudah membuat hatinya bagaikan terpanggang.

Terlambat, karena Joong Ki telah lebih dulu menangkap pergelangan tangan Chae Won dan membawa wanita itu kembali ke pelukannya. “Mm, mengenai kata ‘cemburu’. Apa kau bisa membayangkan darahku yang mendidih saat melihat adegan ciumanmu bersama Lee Seung Gi di film terbarumu?”

Chae Won menggeleng polos.

Joong Ki menarik napas dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. “Kau tampak menikmatinya dan itu membuatku gila. Aku cemburu,” tukasnya.

“Benarkah kau cemburu?” ulang Chae Won. Seulas senyum malu-malu kucing tersungging di bibirnya dan mata hitamnya berkilat-kilat penuh arti.

“Karena itu beri aku kompensasi,” tagih Joong Ki sambil membenturkan keningnya ke kening Chae Won. “Kompensasi yang seperti ini ….”

Tiba-tiba Joong Ki mengecup singkat bibir tipis Chae Won. Wanita itu mengerjap kaget, lalu menyentuh bibirnya dengan ujung jari. Tak berhenti sampai di situ saja, Joong Ki perlahan menurunkan jari lentik itu dari bibirnya dan ia tahu Chae Won akan mengatakan sesuatu, tapi ia tak ingin mendengarkan apa pun. Pria itu langsung melumat bibir Chae Won dengan lembut dan menahan rahangnya.

Pertemuan bibir itu pun berakhir ketika Joong Ki mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan menunjukkannya pada Chae Won. Kotak merah kecil yang tampak tak asing di mata Chae Won. Dibukanya kotak itu dan ternyata berisi sepasang cincin yang pernah mereka pakai sebagai properti syuting drama Nice Guy.

“Ini cincin yang berarti, kan? Cincin yang menyatukan cinta Kang Ma Roo dan Seo Eun Gi setelah melewati begitu banyak cobaan yang menguji kekuatan cinta mereka. Aku sengaja memintanya dari PD-nim,” jelas Joong Ki menjawab rasa penasaran Chae Won.

“Daripada mengkonfirmasi hubungan kita ke publik seperti pasangan lain, bagaimana kalau kita langsung mengumumkan pernikahan dan meresmikan hubungan kita di hadapan Tuhan, keluarga, dan publik luas? Moon Chae Won, maukah kau menikah denganku?”

Chae Won terlihat kaget dan membekap mulutnya. Rasanya sulit untuk dipercaya, Joong Ki tiba-tiba melamarnya. Apakah ia masih belum terbangun dari mimpi?

Joong Ki mengeluarkan sebuah cincin dari kotak itu dan meraih tangan Chae Won. “Bila kau menyetujuinya, maka aku akan memasangkannya di jari manismu saat ini juga.”

Chae Won tidak ragu sedetik pun dan mengangguk haru. “Aku mau. Memang itu yang kuinginkan dari dulu.”

Senyum di bibir Joong Ki bertambah lebar. Oh wow, rasanya sesuatu yang menyesakkan dadanya menghilang begitu saja. Dan jawaban itu juga menjadi isyarat bagi Joong Ki untuk segera menyematkan cincin di jari manis Chae Won, kemudian mengecup punggung tangannya.

“Terimakasih,” ucapnya seraya mengecup kening Chae Won, lalu meluapkan kebahagiaannya dengan memeluk calon istrinya itu. Yeah! Rasa-rasanya ia ingin sekali terbang ke bulan sekarang juga dan memberitahu seisi dunia bahwa ia adalah pria yang paling bahagia malam ini.

“Tapi aku punya satu syarat,” bisik Chae Won di telinga Joong Ki dan membuat pria itu mendadak jadi panas-dingin–khawatir bila itu adalah sesuatu yang sulit. “Buatlah proyek dramamu kali ini sukses dan kita akan menikah setelahnya, agar tidak ada skandal yang akan menjadi bumerang pada kariermu.”

Joong Ki melepaskan napasnya yang sempat tertahan dan tersenyum lega. Ia mengakhiri pelukan singkat itu dan menyandarkan kepala Chae Won di dadanya. “Aku prajurit Song Joong Ki, siap melakukannya.”

Hal itu membuat Chae Won tertawa. Ia menggenggam tangan Joong Ki dan menautkan jari-jari mereka. “Joong Ki-ssi, ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu. Sebenarnya, seberapa banyak kau mencintaiku?”

Joong Ki yang mulanya memandang langit lepas, kemudian berpaling pada Chae Won. “Mm, aku tidak ingin menjanjikan angkasa padamu. Jadi jawabanku, banyaknya hanya segenggam pasir. Bila kau menggenggamku terlalu kuat, maka pasir itu akan berkurang sedikit demi sedikit melalui celah jarimu. Tapi, jika kau menggenggamnya dengan tenang pasir itu tidak akan berkurang sedikit pun. Seperti itu juga cintaku.”

Jawaban itu membuat Chae Won tersanjung dan tak bisa berhenti tersenyum. Sekarang ia mengerti bila kekasihnya itu ingin dicintai secara bebas tanpa banyak kekangan. Chae Won menggerakkan jari dan berkata, “Joong Ki-ssi, mendekatlah.”

“Apa?” Joong Ki mengikuti isyarat itu dengan menundukkan kepala ke arah Chae Won.

Chae Won menatap prianya manja, kemudian mengecup bibir Joong Ki sekilas dan berbisik, “Saranghae ….”

––THE END––

#WelcomeBackSJK

#SongJoongKi

#송중기

Ahoy Bikini Bottom *eh Ki Aile maksudnya :3

Ciee yang biasnya pulang ciee girang cieee bakal ada drama baru, au deh aku bingung mau ngomong apa soalnya ini cuma imajinasiku tentang kepulangan uri Oppa /-\

Ditunggu kritik, saran, dan reviewnya chingudeul XD

45 thoughts on “[FF] After A Long Time

  1. Yeaaaay #WelcomeBackSJK #SongJoongKi #송중기 😀
    Ini dia yang dari dulu ditungguin! Ff ttg mereka sebagai aktor/aktris sebagaimana mereka aslinya hihihihi
    aaaakk bahagia kalo itu jadi nyata 😀

  2. Arrrrghhhhh……. today today today?!!!! Woahhh finally 26 Mei 2015
    Sjk keluar wamil…. gak sabar…. gak sabar ngelihat kelanjutan hubungan MCW dan SJK di dunia nyata, gimana kalo mereka sepanggung bareng…. woah … pengen liat bahasa tubuh mereka…

    Suka bangt sama fanfic ini…. keren thorr

  3. Kereen bgt ffnya…moga aja jd kenyataan ya.chaeki bersatu selamanya dalam dunia nyata.amin

  4. kyaa g kerasa jong ki akirnnya kembali g sabar nuggu drama terbarunnya keke 🙂
    kyaa seandainnya ini jadi kenyataan pasti akan bahagia sekali hahh 🙂
    adakah squelnnya next^^

  5. Mantap bgt ff nya, TOP BGT!!! Aku suka ma chaeki sejak nonton drama nice guy,
    Oy maaf nich numpang promo, bagi chaeki shipper sejati dan suka baca ff chaeki
    Bisa mampir ke wattpad n baca ff nya yg berjudul ” you’re my love ” dan ” prince of Darkness” atau follow aj @Sulislistyowati di wattpad selaku penulis .
    Thanks you

  6. Aaaaa….si pria tampan imuttt udah kembali….

    Joongki oppa….g sabar nonton drama terbarumu

  7. Sedih bacanya…
    sedih krn ni cuma khayalan…coba kalo jd nyata…huaaa mau deh kondangan ke korea….wkwkwkkk
    tp sumpah kereennn deh ini ceritanya…
    bikin sequel nya dong thor…xixiii *banyak mau
    Semoga ada project brg lg deh tahun ini buat joong ki n chae won…sumpahhh jatuh cinta bgd sama mereka b2 soalnya…hehee

  8. wow okey banget ff ini tapi masih ngu nich kelanjutannya step brother, cepet updatenya autornim 🙂

  9. Ya ampuuun ff nya keren bgt..ff kek gni yg dtunggu2..dunia akting mndekati dunia nyata..tp blm kesampaian aslinya..smg mrk suatu saat bs sling menyukai..

  10. Waaaa ada os special
    jongki keluar wamil
    ngbyangin bneran mreka mau nikah dan publish hub kyk minho dan auzy psti sweet
    suka ceritanyaaa

  11. pas udah tahu end, gimana gitu. kayak dipaksa bangun dari mimpi indah :v
    ceritanya keren keren aaah >< serasa real banget
    gak tahu mau ngomong apa lagi
    pokoknya jempol hehe

    welcome back our joongki /telat/
    moga bisa reunian lagi sama our moonie hehe

    nice eonn 🙂
    ff lainnya ditunggu, fighting!

    • Hoakakaka endingnya maksa ya? XD
      Tapi sayang cuma imajinasi aku aja ya yaya T.T

      Aku berdoa biar mereka reunian dan jatuh cinta beneran :v

      Oke gomawo ❤

  12. suka banget sama FF nya, akhirnya Joong ki Oppa pulang juga dari wamil. ya semoga aja ceritanya bisa jadi kenyataan heeh, soalnya aku suka banget sama joong ki dan chae won, menurutku serasi banget 😀

    nice story, ditunggu ff yang lainnya 😀

  13. Woah ff.ya suka2 aku kasih 10 jempol ff stu ini, tp autornim kelanjtannya step brother kapan muncul ? -_-

  14. Entah knp klo bca ff keke eonni sllu senyum2 sndri, ampe ak d blang aneh ma orng d skitar. Alurny mudah,simple,ringan, enak bnget (dh kyk mkanan aj wkwkwk). Slalu dpet klmat2 yg mnarik “pasir”, g bsa byangin klo kta itu d ucapkan bwt ku. Pokokny kereeen to the top deh

  15. Joooo, aku udah berkali-Kali baca ff ini Dan aku ngerasa seperti bukan ff tapi real, bahkan sekarang uri joong ki karirnya berada Di atas awan, aku berdo’a semoga ff ini jadi nyata aminnnnnnnnnnnnnnnnnn…LOVE CHEAKI

  16. “Daripada mengkonfirmasi hubungan kita ke publik seperti pasangan lain, bagaimana kalau kita langsung mengumumkan pernikahan dan meresmikan hubungan kita di hadapan Tuhan, keluarga, dan publik luas?”

    Kata2 itu berasa kek pilihan song joongki pas nikah sama hye kyo ya😅😅 kebetulan sangat:v sedih liat moon chae won sama joong ki gak jodoh😖😖

Leave a comment